Sometimes you need advice, Ask a teacher to solve your problems.

Sometimes you need advice, Ask a teacher to solve your problems.

Latest Posts

Wednesday, January 27, 2021

TUTORIAL PEMBUATAN TABEL PENJUALAN UNGGAS MENGGUNAKAN APLIKASI ANDROID OFFICE

ismaagung

Pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang materi SIMKOMDIG tentang proses pembuatan tabel penjualan unggas menggunakan aplikai android office

Bagi yang belum mengunduh aplikasinya bisa di download disini https://play.google.com/store/apps/details?id=com.microsoft.office.officehubrow

Adapun langkah langkah proses pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Buka aplikasi "OFFICE"

2. Pilih bagian lingkaran yang ada tanda plus di bawah


3. Pilih bagian yang bertuliskan "word, Excel, Power Point"


4. Pada bagian Excel, pilih blank workbook

 

. 5. Pilih bagian yang diberi tanda panah dan ikuti instruksinya


6. Pilih bagian yang diberi tanda panah


7. Pilih "merge & center"

 

8. Pada bagian tersebut silahkan tulis judul tabel "TABEL PENJUALAN UNGGAS"

9. Seleksi bagian kotak pada excel seperti pada gambar. dan pilih yang diberi tanda panah.



10. Pilih border


11. Pilih bagian yang ada tanda panahnya



12. Isikan kolom seperti pada gambar.


13. Ikuti instruksi seperti yang terdapat pada gambar.

14. Sentuh bagian yang tadi menuliskan rumus kemudian pilih FILL


15. Ikuti instruksi sesuai di gambar



16. Ikuti instruksi seperti pada gambar


17. Sentuh bagian yang tadi menuliskan rumus kemudian pilih FILL

18. Ikuti intruski sesuai di gambar

 


19.Maka selanjutnya akan seperti ini



20. Pilih bagian titik tiga di kanan atas layar


8. Pilih "This Device"

 

9. Pilih "Document"

 


10. Pada kotak bagian bawah, isikan nama kalian. Kemudian pilih "Save"

11. Selesai

Tuesday, January 26, 2021

Proses Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan Menggunakan Office Android

ismaagung

Pada pertemuan ini kita akan belajar berkaitan dengan proses pembuatan surat lamaran pekerjaan mempergunakan aplikasi Android. Adapun aplikasi yang dipergunakan adalah "Office".

Bagi yang belum mengunduh aplikasinya, silahkan untuk mendownloadnya di sini > https://play.google.com/store/apps/details?id=com.microsoft.office.officehubrow

Adapun untuk langkah langkahnya silahkan ikuti step by stepnya di bawah:

1. Membukan Aplikasi "Office"

 

2. Pilih lingkaran yang terdapat tanda plus di bagian bawah

 

3. Setelah itu pilih yang terdapat tulisan "word, excel, power point"

 


4. Pada bagian paling atas, bagian word. Silahkan pilih "Blank Document"

 


5. Disni kalian silahkan menuliskan SURAT LAMARAN PEKERJAAN

 


6. Jika sudah selesai menuliskan surat lamaran pekerjaannya pilih bagian titik tiga di bagian pojok kanan atas

7. Pilih "Save As"

 



8. Pilih "This Device"

 

9. Pilih "Document"

 


10. Pada kotak bagian bawah, isikan nama kalian. Kemudian pilih "Save"

11. Selesai



Monday, January 18, 2021

Sifat Mekanika Bahan

ismaagung

Pada pertemuan ini kita akan membahas konsep tentang Sifat Mekanika Bahan. Adapun materinya silahkan download disini :

https://drive.google.com/file/d/1_TiDtaRAavQyqhm4pVC0MaOSr_7mcuOV/view?usp=sharing

Setelah itu silahkan untuk mengerjakan soal berikut, dimana jawaban bisa dilihat di file downloadan di atas.

Sunday, November 1, 2020

Momentum dab Impuls

ismaagung

Momentum dan Impuls – Fisika Kelas X

Momentum dan Impuls merupakan satu kesatuan yang setara dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran fisika. Momentum dan impuls dikatakan dua besaran yang sama atau setara karena memiliki Satuan Internasional (SI) yang sama dan memiliki satuan dimensi yang sama. Posting kali ini akan membahasa mengenai momentum, impuls, tumbukan, dan hukum kekekalan momentum.

Peta Konsep 01

Gambar 1. Peta Konsep Momentum dan Impuls

A. Momentum

Momentum merupakan besaran turunan yang muncul karena terdapat benda bermassa yang bergerak. Dalam fisika besaran turunan ini dilambangkan dengan huruf P, Momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. Momentum adalah istilah yang umum digunakan dalam olahraga. Ketika seorang penyiar olahraga mengatakan bahwa sebuah tim memiliki momentum, itu berarti tim tersebut benar-benar bergerak dan akan sulit untuk berhenti.

Secara matematis, persamaan momentum dapat dituliskan sebagai P = m.v, dengan P adalah momentum (kg.m/s), m adalah massa benda (kg), dan v adalah kecepatan benda (m/s), serta satuan dimensi momentum adalah [M][L][T]-1.

Istilah momentum adalah konsep fisika, objek apa pun dengan momentum akan sulit dihentikan. Untuk menghentikan objek seperti itu, perlu untuk menerapkan gaya terhadap gerakannya selama jangka waktu tertentu. Semakin banyak momentum yang dimiliki suatu objek, semakin sulit untuk berhenti. Dengan demikian, akan membutuhkan jumlah gaya yang lebih besar atau jumlah waktu yang lebih lama atau keduanya untuk menghentikan objek tersebut. Ketika gaya bekerja pada objek selama waktu tertentu, kecepatan objek berubah; dan karenanya, momentum objek juga berubah.

Untuk merubah momentum benda dibutuhkan sebuah gaya, baik untuk menaikkan momentum, menurunkannya (memberhentikan benda yang sedang bergerak), atau untuk merubah arahnya. Newton yang pada awalnya menyatakan hukum kedua dalam bentuk momentum (walaupun menyebutnya sebagai hasil kali  sebagai kuantitas gerak). Pernyataan Newton mengenai hukum gerak kedua, jika diterjemahkan kedalam bahasa modern adalah sebagai berikut:

“Laju perubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya total yang diberikan padanya”

Kita dapat menuliskan pernyataan ini dalam bentuk persamaan,

Untitled

Untitled a.png

Pernyataan Newton, sebenarnya lebih umum dari persamaan yang lebih kita kenal karena mencakup situasi dimana massa dapat berubah. Hal ini penting pada keadaan tertentu, seperti pada roket yang yang kehilangan massanya pada waktu membakar bahan bakarnya 

B. Impuls

Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu sesaat atau impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat. Contoh dari kejadian impuls adalah: peristiwa bola ditendang, bola tenis dipukul, karena pada saat tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja sangat singka. Impuls merupakan suatu gaya yang dikalikan dengan waktu selama gaya bekerja. Suatu impuls adalah hasil kali suatu gaya yang bekerja dalam waktu yang singkat yang menyebabkan  suatu perubahan dari momentum. Sebuah benda menerima momentum melalui pemakaian suatu impuls.

Dari hukum II Newton, diperoleh:

Untitled b.png

C. Hubungan Momentum dan Impuls

Hukum II Newton menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan perkalian massa dengan percepatannya.

Untitled c

Jadi dapat disimupulkan bahawa I = ΔP, dimana besarnya impuls yang bekerja atau dikerjakan pada suatu benda sama dengan besarnya perubahan momentum pada benda tersebut.

D. Hukum Kekekalan Momentum

Konsep momentum sangat penting, karena pada keadaan-keadaan tertentu, momentum merupakan besaran yang kekal. Pada abad ke-17, tidak lama sebelum masa Newton, telah diketahui bahwa jumlah vektor momentum dari dua benda yang bertumbukan tetap konstan.

Untitled-1

Gambar 2. Momentum kekal pada tumbukan dua bola

Bayangkan misalnya tumbukan berhadapan dari dua bola bilyar, seperti ditunjukkan pada gambar 1. Kita anggap gaya eksternal total sistem dua bola ini sebesar nol, artinya gaya yang signifikan hanyalah gaya yang diberikan tiap bola ke bola lainnya ketika tumbukan. Walaupun momentum dari tiap bola berubah akibat terjadinya tumbukan, maka momentum akan sama pada waktu sebelum dan sesudah tumbukan.

Jika adalah momentum bola nomor 1 dan  merupakan momentum bola 2, keduanya diukur sebelum tumbukan, maka momentum total kedua bola sebelum tumbukan adalah . Setelah tumbukan, masing-masing bola memiliki kecepatan dan momentum yang berbeda, yang akan kita beri tanda “aksen” pada kecepatan  dan . Momentum total setelah tumbukan adalah . Tidak peduli berapapun kecepatan dan massa yang terlibat, ternyata momentum total sebelum tumbukan sama dengan sesudah tumbukan, apakah tumbukan tersebut dari depan atau tidak, selama tidak ada gaya eksternal total yang bekerja.

d

Jadi jumlah vektor momentum pada sistem dua bola tersebut kekal, tetap konstan. Walaupun hukum kekekalan momentum ditemukan dari percobaan, hukum ini berhubungan erat dengan hukum gerak Newton dan dapat dibuktikan bahwa keduanya adalah sama. Kita akan melakukan penurunan sederhana dari kasus satu dimensi yang diilustrasikan pada gambar 2. Kita anggap gaya F yang diberikan bola yang satu terhadap yang lain selama tumbukan konstan terhadap waktu tumbukan . Kita gunakan hukum Newton kedua sebagaimana dinyatakan dalam persamaan 7.2 dan dapat kita tuliskan kembali dengan mengalikan kedua sisi dengan .

e.png

Untitled-12

Gambar 3. Gaya-gaya pada bola selama tumbukan

f.png

Momentum total dari suatu sistem benda-benda yang terisolasi tetap konstan. Dengan istilah sistem, yang dimaksud adalah sekumpulan benda yang berinteraksi satu sama lain. Sistem terisolasi adalah suatu sistem dimana gaya yang ada hanyalah gaya-gaya diantara benda-benda pada sistem itu sendiri. Jumlah semua gaya ini akan nol dengan berlakunya hukum Newton ketiga. Jika ada gaya luar, yang dimaksud adalah gaya-gaya yang diberikan oleh benda di luar sistem dan jumlahnya tidak nol (secara vektor), maka momentum total tidak kekal. Bagaimanapun, jika sistem dapat didefinisi ulang sehingga mencakup benda-benda lain yang memberikan gaya ini, maka prinsip kekekalan momentum ini dapat diterapkan.

Sebagai contoh, jika kita ambil sistem sebuah batu yang jatuh, kekekalan momentum tidak berlaku karena adanya gaya luar. Gaya gravitasi yang diberikan oleh bumi, bekerja pada batu tersebut dan momentumnya berubah. Bagaimanapun, jika kita memasukkan bumi ke dalam sistem ini, momentum total batu dtambah bumi akan kekal. (Hal ini tentu berarti bahwa bumi naik untuk mencapai batu, karena massa bumi sangat besar, kecepatan keatasnya sangat kecil).

Hukum kekekalan momentum terutama berguna ketika kita menangani sistem sederhana seperti tumbukan dan jenis-jenis tertentu dari ledakan. Sebagai contoh, peluncuran roket juga dapat dijelaskan dengan dasar kekekalan momentum. Sebelum roket diluncurkan, momentum total roket ditambah bahan bakar adalah nol. Sementara bahan bakar terbakar, momentum total tetap tidak berubah, momentum kebelakang dari gas yang dibuang diimbangi dengan momentum kedepan yang didapat roket itu sendiri. Dengan demikian, roket dapat dipercepat di ruang hampa. Gas yang dikeluarkan tidak perlu mendorong bumi atau udara (sebagaimana anggapan yang salah selama ini). Contoh-contoh yang sama adalah gerakan mundur pistol dan pelemparan paket ke luar perahu.

E. Tumbukan

Kekakalan  momentum merupakan cara yang sangat berguna untuk menangani proses tumbukan. Tumbukan merupakan suatu kejadian yang umum dalam kehidupan sehari-hari, raket tenis atau tongkat bisbol dua bola bilyar yang bertumbukan, sebuah gerbong kereta menumbuk gerbong yang lainnya, martil memukul paku. Pada tingkat sub atomik, para ilmuan mempelajari struktur inti dan penyusunannya, dan mengenai jenis gaya yang terlibat, dengan mempelajari secara teliti mengenai tumbukan antara inti dan atau partikel-partikel elementer. Tumbukan dibagi kedalam tiga jenis, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali.

Tumbukan Lenting Sempurna

Dua buah benda bisa dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna bila tidak terjadi kehilangan energi kinetik ketika terjadi tumbukan. Energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan sama, demikian juga dengan momentum dari sistem tersebut.

Pada peristwa tumbukan lenting sempurna, berlaku :

  1. Hukum kekekalan energi mekanik
  2. Huku kekekalan momentum
  3. Koefisien restitusi e = 1

Nilai koefisien resistansi tumbukan lenting sempurna adalah e = 1. Ini merupakan hasil yang menarik, menjelaskan kepada kita bahwa tumbukan lenting sempurna, laju relatif dari kedua partikel setelah tumbukan mempunyai dasar yang sama sepertu sebelumnya (tetapi dengan arah yang berbeda), tidak peduli berapapun massanya. Contoh dari tumbukan lenting sempurna terjadi di antara gerakan atom-atom, inti atom, dan partikel-partikel atau molekul- molekul lain yang seukuran dengan atom atau lebih kecil lagi.

Tumbukan Lenting Sebagian

Pada tumbukan lenting sebagian hanya berlaku hukum kekekalan momentum dan tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik, karena energi kinetik benda berkurang selama tumbukan. Jumlah energi kinetik sesudah tumbukan lebih kecil daripada jumlah energi kinetik sebelum tumbukan. Koefisien restitusi pada tumbukan lenting sebagian adalah 0 < e < 1.

g

Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Tumbukan dimana energi kinetik tidak kekal disebut tumbukan tidak lenting. Sebagian energi kinetik awal pada tumbukan seperti ini diubah menjadi energi jenis lain, seperti energi panas atau potensial, sehingga energi kinetik akhir total lebih kecil dari energi kinetik awal total. Kebalikannya juga dapat terjadi ketika energi potensial (seperti kimia atau nuklir) dilepaskan, dimana energi kinetik akhir total bisa lebih besar dari energi kinetik awal total. Ledakan merupakan salah satu contohnya. Tumbukan-tumbukan makroskopik tertentu tidak lenting, setidaknya sampai tingkat tertentu, dan seringkali sampai tingkat yang tinggi. Jika dua benda bersatu sebagai akibat dari tumbukan, tumbukan tersebut dikatakan tidak lenting sama sekali.

Dua bola yang bertumbukan, kemudian bersatu atau dua gerbong kereta yang menyambung ketika bertabrakan merupakan contoh dari tumbukan yang tidak lenting sama sekali. Energi kinetik pada beberapa kasus seluruhnya diubah menjadi energi bentuk lain pada tumbukan yang tidak lenting, tetapi pada kasus lain hanya sebagian. Misalnya kita lihat bahwa ketika gerbong kereta yang berjalan bertumbukan dengan yang diam, gerbong-gerbong yang tersambung tersebut berjalan dengan energi kinetik tertentu. Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, jumlah maksimum energi kinetik diubah menjadi bentuk lain yang konsisten dengan kekekalan momentum. Bahkan walaupun energi kinetik tidak kekal pada tumbukan tidak lenting, energi total tetap kekal, dan jumlah vektor momentum juga selalu kekal.

Pada peristiwa tidak lenting sama sekali, tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik dan nilai koefisien resistansinya e = 0. Setelah terjadi peristiwa tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak bersama-sama.

h

Penerapan tumbukan tidak lenting sama sekali adalah ayunan balistik. Ayunan balistik merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur benda yang bergerak dengan kecepatan cukup besar, misalnya kecepatan peluru. Prinsip kerja ayunan balistik berdasarkan hal-hal berikut.

i

 

ABSEN PERTEMUAN

Sunday, September 13, 2020

Sunday, August 30, 2020

Dinamika Gerak

ismaagung

Pada materi ini, kalian akan menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak.

Pengertian Gaya

Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan gerak. Dengan demikian jika benda ditarik/didorong maka pada benda bekerja gaya dan keadaan gerak benda dapat berubah. Gaya adalah penyebab gerak. Gaya termasuk besaran vektor, karena gaya mempunyai besar dan arahnya. Ketika seseorang mendorong mobil yang mogok, seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, orang tersebut memberikan gaya pada mobil itu. Pada olah raga bulu tangkis, sebuah gaya diberikan atlet pada bola sehingga menyebabkan bola berubah arah gerak. Ketika sebuah mesin mengangkat lift, atau martil memukul paku, atau angin meniup daun-daun pada sebuah pohon, berarti sebuah gaya sedang diberikan. Kita katakan bahwa sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi. Jadi, gaya dapat menyebabkan perubahan pada benda, yaitu perubahan bentuk, sifat gerak benda, kecepatan, dan arah gerak benda. Di sisi lain, gaya tidak selalu menyebabkan gerak. Sebagai contoh, jika kalian mendorong tembok dengan sekuat tenaga, tetapi tembok tetap tidak bergerak. Sebuah gaya memiliki nilai dan arah, sehingga merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan penjumlahan vektor yang telah dibahas pada materi sebelumnya.

Untuk mengukur besar atau kekuatan gaya, dapat dilakukan dengan menggunakan neraca pegas, seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut.

 

Jenis - Jenis Gaya


Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang akan mempercepat atau memperlambat gerak suatu benda. Pada kehidupan sehari-hari gaya yang Anda kenal biasanya adalah gaya langsung. Artinya, sesuatu yang memberi gaya berhubungan langsung dengan yang dikenai gaya. Selain gaya langsung, juga ada gaya tak langsung. Gaya tak langsung merupakan gaya yang bekerja di antara dua benda tetapi kedua benda tersebut tidak bersentuhan. Contoh gaya tak langsung adalah gaya gravitasi. Pada subbab ini Anda akan mempelajari beberapa jenis gaya, antara lain, gaya berat, gaya normal, dan gaya gesekan.

1. Gaya Berat

Pada kehidupan sehari-hari, banyak orang yang salah mengartikan antara massa dengan berat. Misalnya, orang mengatakan “Doni memiliki berat 65 kg”. Pernyataan orang tersebut keliru karena sebenarnya yang dikatakan orang tersebut adalah massa Doni. Anda harus dapat membedakan antara massa dan berat. Massa merupakan ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda. Massa (m) suatu benda besarnya selalu tetap dimanapun benda tersebut berada, satuannya kg. Berat (w) merupakan gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Satuan berat adalah Newton (N). Hubungan antara massa dan berat dijelaskan dalam hukum II Newton. Misalnya, sebuah benda yang bermassa m dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan jatuh ke bumi. Jika gaya hambatan udara diabaikan, maka gaya yang bekerja pada benda tersebut hanyalah gaya gravitasi (gaya berat benda). Benda tersebut akan mengalami gerak jatuh bebas dengan percepatan ke bawah sama dengan percepatan gravitasi. Jadi, gaya berat (w) yang dialami benda besarnya sama dengan perkalian antara massa (m) benda tersebut dengan percepatan gravitasi (g) di tempat itu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

w = m . g

Keterangan : w : gaya berat (N) m : massa benda (kg) g : percepatan gravitasi (ms-2)

2. Gaya Normal

Anda ketahui bahwa benda yang dilepaskan pada ketinggian tertentu akan jatuh bebas. Bagaimana jika benda tersebut di letakkan di atas meja, buku misalnya? Mengapa buku tersebut tidak jatuh? Gaya apa yang menahan buku tidak jatuh? Gaya yang menahan buku agar tidak jatuh adalah gaya tekan meja pada buku. Gaya ini ada karena permukaan buku bersentuhan dengan permukaan meja dan sering disebut gaya normal. Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan benda, yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Jadi, pada buku terdapat dua gaya yang bekerja, yaitu gaya normal (N) yang berasal dari meja dan gaya berat (w). Kedua gaya tersebut besarnya sama tetapi berlawanan arah, sehingga membentuk keseimbangan pada buku. Ingat, gaya normal selalu tegak lurus arahnya dengan bidang sentuh. Jika bidang sentuh antara dua benda adalah horizontal, maka arah gaya normalnya adalah vertikal. Jika bidang sentuhnya vertikal, maka arah gaya normalnya adalah horizontal. Jika bidang sentuhya miring, maka gaya normalnya juga akan miring. Perhatikan Gambar di atas.

3. Gaya Gesekan

Jika Anda mendorong sebuah almari besar dengan gaya kecil, maka almari tersebut dapat dipastikan tidak akan bergerak (bergeser). Jika Anda mengelindingkan sebuah bola di lapangan rumput, maka setelah menempuh jarak tertentu bola tersebut pasti berhenti. Mengapa hal-hal tersebut dapat terjadi? Apa yang menyebabkan almari sulit di gerakkan dan bola berhenti setelah menempuh jarak tertentu? Gaya yang melawan gaya yang Anda berikan ke almari atau gaya yang menghentikan gerak bola adalah gaya gesek. Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Untuk benda yang bergerak di udara, gaya geseknya bergantung pada luas permukaan benda yang bersentuhan dengan udara. Makin besar luas bidang sentuh, makin besar gaya gesek udara pada benda tersebut sedangkan untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, gaya geseknya tidak tergantung luas bidang sentuhnya. Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis. Gaya gesek statis (fs) adalah gaya gesek yang bekerja pada benda selama benda tersebut masih diam. Menurut hukum I Newton, selama benda masih diam berarti resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Jadi, selama benda masih diam gaya gesek statis selalu sama dengan yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

f_{s}=\mu _{s}.N dengan fs= gaya gesekan statis maksimum (N) \mu _{s}=koefisien gesekan statis N=gaya normal

Gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya gesek yang bekerja pada saat benda dalam keadaan bergerak. Gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor. Perbandingan antara gaya gesekan kinetis dengan gaya normal disebut koefisien gaya gesekan kinetis (ms). Secara matematis dapat di tulis sebagai berikut.

f_{k}=\mu _{k}.N dengan fk = gaya gesekan kinetis (N) \mu _{k}= koefisien gesekan kinetis N = gaya normal 

 

HUKUM NEWTON

newton

Benda yang diam akan bergerak jika terkena gaya. Hal ini dipelajari oleh Sir Isaac Newton (1642 – 1727) yaitu seorang ilmuwan dari Inggris (Lihat Gambar di samping). Hasil pengamatan Newton menghasilkan ketentuan yang dikenal dengan hukum Newton.

Hukum I Newton

Hukum I Newton

Saat bis tiba-tiba berhenti maka tubuh kita akan terdorong ke depan. Gerakan tubuh kita melawan arah penghentian bis menunjukkan bahwa tubuh cenderung ingin terus bergerak. Sedangkan saat kita naik bis dan bis tiba-tiba bergerak, biasanya kita akan terdorong ke arah belakang dari tempat duduk kita. Gerakan tubuh berlawanan dengan pergerakan bis menunjukkan bahwa tubuh kita cenderung untuk diam. Fenomena seperti ini dikenal dengan istilah kelembaman. Kelembaman dari suatu benda dinyatakan oleh Newton dalam pernyataannya yang dikenal dengan Hukum I Newton.

Hukum I Newton berbunyi :

Suatu benda yang diam akan tetap diam, dan suatu benda yang sedang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap/konstan pada lintasan lurus kecuali jika ada gaya luar yang bekerja terhadap benda tersebut

Prinsip inilah yang menyebabkan kamu terdorong ke depan ketika bus tiba-tiba direm atau terdorong ke belakang ketika bus bergerak maju secara mendadak. Keadaan tersebut berhubungan dengan sifat kelembaman dirimu. Oleh sebab itu, Hukum I Newton dikenal dengan hukum kelembaman.

Dari hukum tersebut dapat diperoleh bahwa apabila gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol (F = 0), maka :

  1. benda diam akan tetap diam.
  2. benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan pada lintasan lurus.

Hukum I Newton ini diaplikasikan oleh pesulap dalam permainan trik sulap menarik taplak meja yang diatasnya berisi sejumlah makanan. Pesulap mengupayakan menarik taplak meja dengan sangat cepat sehingga makanan yang ada di atas taplak meja tidak ikut tertarik. Hal ini dapat terjadi karena makanan yang ada di atas taplak meja cenderung untuk mempertahankan keadaan diamnya. Hal ini sesuai dengan hukum I Newton bahwa benda yang diam cenderung untuk mempertahankan keadaan diamnya.

Hukum II Newton

Pengaruh Gaya terhadap Percepatan

Hukum II Newton
Hukum II Newton

Bagaimanakah akibatnya pada suatu benda apabila resultan gaya yang bekerja padanya tidak sama dengan nol? Tentu hanya ada satu kemungkinan, benda pasti akan bergerak. Apabila resultan gaya yang bekerja pada benda tidak sama dengan nol tetapi konstan, benda akan bergerak lurus berubah beraturan. Benda yang bergerak lurus berubah beraturan kecepatannya berubah secara beraturan sehingga mengalami percepatan yang tetap.

Ketika kamu mendorong mobil seorang diri, tentu mobil tersebut bergerak lambat. Beda halnya ketika kamu bersama teman-temanmu mendorongnya, mobil tersebut lebih mudah lagi bergerak. Hal ini terjadi karena gaya yang diberikan terhadap mobil olehmu sendiri lebih kecil dibandingkan ketika kamu dibantu teman-temanmu. Semakin besar resultan gaya yang bekerja pada suatu benda, percepatannya akan semakin besar. Besarnya percepatan suatu benda sebanding dengan resultan gayanya. Apabila percepatan disimbolkan dengan a dan resultan gaya disimbolkan dengan ∑F, dapat dituliskan

a\sim \sum F

 

Hukum II Newton berbunyi:

Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda tidak sama dengan nol, benda akan bergerak dengan percepatan yang besarnya sebanding dengan resultan gayanya dan berbanding terbalik dengan massa kelembamannya

Secara matematis dituliskan:

a=\frac{\sum F}{m}

atau

∑F = ma

dengan:

a          =  percepatan (m/s2)

∑F          =  resultan gaya (N)

m            =  massa (kg)

Aplikasi Hukum II Newton ini dapat terlihat pada gambar di bawah ini. Jika hanya satu orang mendorong pesawat maka pesawat tidak akan dapat digerakkan, tetapi jika pesawat di dorong beramai-ramai maka pesawat dapat bergerak dengan percepatan tertentu. Sesuai dengan hokum II Newton bahwa percepatan benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja. Semakin besar gaya yang bekerja (banyak orang) maka semakin besar percepatan benda (pesawat dapat bergerak).

 

Hukum III Newton

Hukum III Newton

Apabila kamu memiliki sepatu roda, coba pakailah sepatu roda Anda. Kemudian ikatkan sebuah tali pada dinding, lalu tariklah tali tersebut. Apakah yang terjadi? Apabila kamu tarik dinding melalui tali, ternyata kamu tertarik oleh dinding, seolah-olah ada gaya yang menarikmu ke dinding sebagai reaksi dari gaya tarik yang kamu berikan. Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa apabila  kamu memberikan gaya aksi pada suatu benda, ternyata benda tersebut akan mengadakan gaya reaksi yang arahnya berlawanan. Adanya gaya aksi dan reaksi yang saling berlawanan saat suatu gaya bekerja pada benda dinyatakan oleh Newton dalam Hukum III Newton.

 Hukum III Newton berbunyi:

Apabila sebuah benda mengerjakan gaya (gaya aksi) kepada benda yang lain, benda kedua akan mengerjakan gaya (gaya reaksi) pada benda pertama yang besarnya sama dan arahnya berlawanan

Secara matematis hukum III Newton dapat dirumuskan sebagai :

Faksi = – Freaksi

tanda ( – ) menunjukkan arah gaya yang berlawanan.

 hukum III Newton

Aplikasi hukum III Newton ini terlihat dengan jelas pada orang yang menembakkan senapan (Lihat gambar di atas). Ketika peluru terdorong keluar senapan, senapan akan terdorong ke belakang. Hal tersebut terjadi karena adanya gaya reaksi yang dialami oleh peluru dan senapan.

 

Our Team

  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers